Petik laut adalah sebuah upacara tradisional yang digelar masyarakat pesisir Kota Pasuruan. Pada kegiatan ini, puluhan kapal akan mengikuti larung sesajian di laut. Acara utama petik laut ini memang kegiatan melarung sesaji berupa kepala sapi dan berbagai sesajen lain yang merupakan hasil gugur gunung para nelayan.
Biasanya sesaji yang dilarung di laut lepas dikawal sedikitnya 30 kapal nelayan yang di penuhi warga didalamnya. Tidak hanya warga pesisir yang perhatian pada upacara adat tahunan ini, ratusan warga lainnya juga ikut menyaksikannya. Bahkan mereka rela berpanas-panas di bawah terik sinar matahari, mengikuti jalannya prosesi ritual di laut sekitar 5 hingga 7 kilometer dari pantai, kepala sapi yang dibungkus kain putih dan sesajen lainnya dilepaskan. Kemudian tanpa komando ratusan nelayan akan terjun dan berebut sesajen tersebut. Mereka yang sebagian besar adalah anak buah kapal (ABK), akan mengambil air laut yang sudah bercampur dengan bunga tujuh warna. Selanjutnya, air itu disiramkan ke jala ikan, serta bagian tertentu kapal. Disaat bersamaan, ratusan tumpeng yang disediakan di setiap kapal dinikmati bersama-sama.
Petik laut merupakan tradisi warga sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Para nelayan berharap dalam menjalani pekerjaan, dijauhkan dari mara bahaya serta mendapat tangkapan ikan yang melimpah.
0 komentar:
Posting Komentar